Selasa, 12 April 2016

Senyum Tulus Vs Senyum Palsu


senyuman tulus atau senyum basa basi

Bisakah anda membedakan saat seseorang tersenyum pada anda apakah mereka benar - benar bermaksud seperti itu atau dengan kata lain berasal dari hati mereka ataukah hanya sebuah senyuman untuk menunjukan martabat, etika dalam bersosialisasi atau lebih tepatnya senyuman basa - basi?


Bukan bermaksud menghakimi karena pada dasarnya tak ada sesorang pun yang mampu mengetahui sepenuhnya isi hati orang lain. Namun tahukah ahnda, beberapa peneliti menyatakan bahwa "kadar ketulusan" sebuah senyuman bisa "ditakar" secara ilmiah?

Setiap kali kita tersenyum, ada 2 2 gerakan otot potensial yang kita lakukan. Yang pertama adalah otot zygomaticus besar yang mengontrol sudut mulut Anda. Apabila hanya otot ini saja yang diaktifkan, maka itu tidak bisa benar – benar dikatakan sebuah senyuman yang tulus. Para ilmuwan menyebutnya juga sebagai “senyum untuk bersosialisasi” atau senyuman basa – basi.

 
Otot kedua yang dikenal untuk menunjukkan ketulusan adalah orbicularis oculi, otot ini terdapat disekeliling rongga mata manusia. Senyum yang tulus juga disebut senyum Duchenne, dinamai dari nama seorang ilmuwan terkenal yang pertama kali memisahkan jenis senyum “sudut mulut” dengan jenis senyum yang melibatkan ronffa mata, dan ini perbandingannya :

Otak kita sebenarnya bisa membedakan dengan mudah antara apa yang nyata dan apa yang palsu. Bahkan peneliti Dr Niedenthal berpendapat ada 3 cara yang bisa kita lakukan, yakni :

• Otak kita membandingkan geometri wajah seseorang untuk senyum standar

• Kita berpikir tentang situasi dan menilai apakah senyum tersebut benar – benar diharapkan.

• Yang paling penting: Kita secara otomatis meniru senyum tersebut, untuk merasakan sendiri sendiri apakah itu palsu atau nyata. Jika itu nyata, otak kita akan mengaktifkan daerah yang sama dengan senyum yang kita tirukan dan kita dapat mengidentifikasi apakah itu nyata atau palsu.

Niedenthal kemudian bereksperimen dengan betapa pentingnya untuk dapat meniru senyum dan apakah kita masih bisa mengatakan senyum asli dari yang palsu :

Dr. Niedenthal dan rekan-rekannya meminta para siswa untuk menempatkan pensil antara bibir mereka. Tindakan sederhana ini menggerakan otot yan bisa menghasilkan senyum. Tidak dapat meniru wajah yang mereka lihat, para siswa akan lebih sulit membedakans enyum yang tulus dan yang berpura - pura. Jadi fakta bahwa bila kita tidak dapat mencobanya sendiri, membuat kita hampir tidak dapat mengidentifikasi senyum apapun palsu atau nyata.

Mengapa hal ini begitu penting meskipun untuk mengetahui apa yang terlihat dan apa yang tidak, tidak sepenuhnya membuat kita sepenuhnya memahami arti atau rahasia  senyuman? Mari kita lihat lebih jauh lagi, Apa yang senyum bisa lakukan untuk kesehatan kita, kesuksesan dan rasa bahagia Tersenyum bisa mengubah otak kita, melalui umpan balik yang kuat seperti telah kita bahas pada artikel sebelumnya. 

Dan otak Anda akan melacak senyum tersebut, mirip seperti kartu skor senyum. otak anda tahu seberapa sering anda tersenyum dan yang seberapa besar pernyataan emosional yang terkandung di dalamnya.

Tersenyum mengurangi stres yang dirasakan oleh tubuh dan pikiran seseorang, menurut studi terbaru, senyuman yang tulus memiliki pengaruh yang sama baiknya dengan mendapatkan tidur yang berkualitas. Dan tersenyum membantu untuk menghasilkan emosi yang lebih positif dalam diri Anda. Itu sebabnya kita sering merasa lebih bahagia di sekitar anak-anak – ketika mereka tersenyum.

Rata-rata, anak - anak melakukannya 400 kali sehari. Sementara orang-orang dewasa yang bahagia masih tersenyum 40-50 kali sehari, sedangkan rata-rata dari kita hanya melakukannya 20 kali. Mengapa hal ini penting? Tersenyum mengarah ke penurunan hormon stres yang disebabkan yang memberi pengaruh negatif pada kesehatan fisik dan mental Anda, studi terbaru mengatakan :

• Dalam sebuah buku tahunan, para ahli melacak kehidupan perempuan yang memiliki senyum terbaik di foto buku tahunan tersebut dengan yang lain. Wanita yang tersenyum lebih baik ternyata memiliki kehidupan yang lebih bahagia, pernikahan bahagia dan hanya mengalami sedikit saja kemunduran dalam hidupnya.

• Penelitian kartu bisbol juga menemukan korelasi yang jelas antara seberapa besar senyum seseorang saat di foto untuk kartu bisbol dan berapa lama mereka akan hidup. Orang-orang yang tersenyum paling baik ternyata hidup 7 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak.

Tentu saja ilustrasi di atas hanya menunjukkan korelasi, bukanlah penyebabnya. Namun, saya tidak bisa tidak setuju bahwa tersenyum dipercaya sebagai bibit yang akan membuat Anda lebih bahagia dan membantu anda untuk hidup lebih lama.

Dan yang paling penting, tersenyum bisa dipelajari. Atau lebih tepatnya, kita bisa belajar untuk kembali tersebyum. Sebagian besar dari kita lupa bagaimana untuk tersenyum tulus dari waktu ke waktu, kita lebih sering memberikan senyuman basa – basi dari waktu ke waktu.

Jadi, tersenyumlah dengan tulus mulai sekarang, itu akan memberi kebaikan bagi anda, orang di sekitar anda, dan dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar